adv

Jumat, 30 Desember 2011

Momen Dominasi Sebastian Vettel



Reuters


Jakarta - Bulan Mei 2011 menjadi bulannya Sebastian Vettel di lintasan Formula 1. Dari tiga gelaran di bulan itu, pembalap Jerman itu berhasil memenangi seluruhnya, yaitu di Turki, Spanyol, dan Monako.

Ketangguhan si penunggang Red Bull tersebut bahkan sudah membuat sejumlah rivalnya mulai mengindikasikan "lempar handuk" pada bulan Mei ini, kendati balapan baru berjalan enam dari 19 seri.

Balapan terakhir di bulan Mei ini, GP Monako, juga mencuatkan salah satu dari sejumlah insiden yang melibatkan Lewis Hamilton dengan Felipe Massa di lintasan F1 2011. Untuk insiden yang ini Hamilton diganjar penalti 20 detik. Tak puas, Hamilton pun mengkritik steward dengan mengusung isu rasisme meski pada akhirnya ia meminta maaf.
Sementara dari lintasan balap lainnya, MotoGP, bulan Mei menghadirkan satu-satunya podium untuk rider Ducati, Valentino Rossi, di musim 2011 setelah finis ketiga di MotoGP Prancis yang dihelat pada pertengahan bulan.

Kalau Rossi senang di Le Mans, sebaliknya dengan Dani Pedrosa yang bernasib malang. Rider Honda yang mengawali bulan Mei dengan menang di MotoGP Portugal itu justru mengalami cedera usai membalap di Le Mans. Pedrosa naik meja operasi pada 19 Mei.

Beralih ke lapangan tenis, Novak Djokovic tampil prima di dua ajang menjelang Prancis Terbuka: Madrid Masters dan Roma Masters. Dalam dua partai puncak yang berselang sepekan, Djokovic dua kali sukses menundukkan 'Raja Tanah Liat', Rafael Nadal.

Sementara di Prancis Terbuka yang memasuki perempatfinal pada akhir bulan Mei, ada rekor-rekor yang tercipta baik dari sektor putra maupun putri.

Kesuksesan Roger Federer sampai ke babak delapan besar Roland Garros membuatnya 28 kali beruntun bisa menembus perempatfinal grand slam, melewati rekor lama milik Jimmy Connor.

Di sektor putri, Li Na menggebrak setelah menjadi petenis China pertama yang sukses menembus babak delapan besar Rolland Garros.

Salah satu sorotan lain di bulan Mei ini adalah di ajang Piala Sudirman. Indonesia kembali gagal "membawa pulang" Piala Sudirman yang sudah sekitar dua dasawarsa menjadi milik negara lain, setelah dihentikan Denmark di semifinal. Di final, Denmark ditundukkan China yang bermain di hadapan publiknya sendiri.

Sementara di kancah NBA, Dallas Mavericks dan Miami Heat memastikan tampil di final setelah mengalahkan lawannya masing-masing; Mavs melewati Oklahoma City Thunder di final Wilayah Barat sedangkan Heat mengatasi Chicago Bulls di final Wilayah Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar